Translate

Followers

Kamis, 24 Oktober 2013

Ulasan Cerita Pendek "Cerita dari Toilet"

Cerpen ialah sebuah cerita pendek yang boleh saja di tulis lima ratus perkataan atau pun lima ribu perkataan atau lebih dari itu. Sampai sekarang, belum ada syarat atau penentuan panjang pendeknya sebuah cerpen namun kalau terlalu panjang ia akan dinamakan novel. Namun sebagai sebuah karya sastra yang ada fungsinya di dalam masyaaakat maka cerpen yang diukur ialah konflik atau persoalan yang hendak disampaikan oleh pengarang kepada para pembaca.

Cerita pendek ini menceritakan tentang kejadian di kelas yang selalu dibahas di toilet. Tema yang ditulis penulis adalah kemanusiaan karena terjadinya pertengkaran antar remaja yang egois. Cerpen ini menarik karena pengarang berjaya mengerjakannya dengan baik dan teliti. Saya katakan baik karena berjaya melukiskan pemikiran watak-wataknya dengan berkesan. Pengarang juga teliti dalam menimbulkan sebab akibat dan berjaya menyelesaikan cerita dengan menarik.

Cerita ini dimulai saat Eva merasakan sakit pada perutnya, kram perut ini biasa mendatangi Eva setiap awal bulan. Dengan wajahnya yang meringis sambil menahan sakit pada perutnya, ia memasuki salah satu bilik toilet bersama Hana dan duduk bersilah di atas closet. Tiba-tiba terdengar pintu toilet dibuka sangat keras. Suara langkah kaki dua orang memasuki toilet. Mereka adalah kakak kelas Eva yaitu Poppy dan Tara. Mereka sedang menceritakan persoalan yang terjadi di kelas, yaitu ada salah seorang anak yang menaruh test pack bertanda positif di meja guru. Tara menuduh Abel dan teman-temannya (Maudy, Rien, Dona) yang melakukan hal itu.

13 Desember pukul setengah sepuluh pagi, Eva masuk ke salah satu bilik dan duduk di atas closet tempat ia duduk kemarin. Gara-gara Poppy dan Tara masuk, Eva terperangkap dan ia menguping apa yang Poppy dan Tara bicarakan. Tak lama kemudian, Abel dan teman-temannya masuk. Poppy menyambut kedatangan Abel dengan menyindir, dan hal itu membuat Abel tidak senang. Lagi-lagi Poppy dan Tara menuduh Abel yang menaruh test pack bertanda positif di meja guru. Timbullah kekacauan di toilet dan membuat Eva semakin asik melihat dan menikmatinya dari dalam. Mereka saling adu dorong, bahkan juga adu mulut. Secara tiba-tiba Ibu Juwita, guru BP yang dikenal dengan ketegasannya memasuki toilet dan mengakhiri kejadian tadi.

15 Desember , di salah satu toilet sebuah mall. Toilet ini sepi. Darah Abel seakan-akan berhenti mengalir, melihat gadis yang mengenakan u can see hujai dan celena courdoray coklat. Dia adalah Tara. Tetapi ia menatap Eva dan Hana seakan-akan adalah orang asing. Tara mengeluarkan kantong latik hitam dari tasnya dan terburu-buru memasuki salah satu bilik toilet. Tak lama kemudian Tara keluar dari salah satu bilik toilet itu dengan wajah sangar sambil membawa kantong platik hitam yang tadi ia keluarkan dari dalam tasnya. Tara membuang kantong plastik hitam itu ke dalam tong sampah. Eva benar-benar penasaran dengan isi kantong plastik itu. Buru-buru Eva mengambil kantong plastik itu. Jantung Eva hampir berhenti saat melihat isi dari kantong plastik itu dan langusung diikatnya kantong platik itu lalu mebuangnya ke dalam tong sampah. Pikiran Eva langsung berkecambuk dan menghubungkan semua kejadian yang dia alami belakangan ini. Ternyata, baru saja Tara membuang test pack yang bertanda positif itu ke dalam tong sampah.

Pengarang melalui Cerpen ini melontarkan ideanya dengan 8 watak tokoh yang berbeda. Yang pertama yaitu Eva sebagai tokoh tritagonis dan yang kedua Hana sebagai tritagonis, karena mereka adalah tokoh yang menyebabkan cerita cerpen ini. Yang ketiga adalah Poppy dan keempat Tara, mereka sebagai tokoh antagonis (tokoh yang jahat), mereka disebut tokoh yang antagonis adalah mereka selalu berprasangka buruh terhadap teman dan menreka selalu menuduh temannya, padahal salah satu dari merekalah yang melakukan hal itu. Yang kelima adalah Abel, keenam Maudy, ketujuh adalah Rien dan kedelapan adalah Dona, mereka adalah tokoh protagonis.

Demikian dengan pernokohannya, cerita pendek ini diawali dengan konflik yaitu disaat Eva mendengarkan cerita tentang ada yang menaruh test pack bertanda positif di meja guru. Puncak konflik dari cerita pendek berjudul “Cerita dari Toilet” adalah terjadinya pertengkaran yang sangat hebat antara Poppy dan Tara dengan Abel, Maudy, Rien, dan Dona mengenai siapa yang menaruh test pack bertanda positif di meja guru. Tetapi pertengkaran ini diawali dari Poppy dan Tara yang menuduh Abel melakukan hal itu. Penyelesaian masalah atau konflik yang terjadi dalam cerita pendek ini adalah ternyata Tara (teman Poppy yang menuduh Abel menaruh test pack bertanda positif di meja guru) yang menaruh test pack bertanda positif di meja guru tersebut dan ia telah mebuangnya ke dalam tong sampah di ebuat toilet mall.

Dalam cerita pendek yang berjudul “Cerita dari Toilet” ini ada nilai- nilai yangdapat kita ambil sebagai remaja, adalah :

  • Jangan menuduh orang sembarangan, hal ini dapat dibuktikan pada kalimat :

Jangan pura-pura bego. Aku cuma menymbut para cewek yang sering gaul di pub atau diskotel. Apa itu salah?” kata Tara Mungkin salah satu dari abel and the gang. Siapa tahu Maudy? Rien? Dona? Atau Abel sendiri. Mereka kan terkenal gaul, doyan dandan, pokoknya cewek populer deh.” ujar tara agak berbisik. Pasti mereka deh!” celetuk Tara penuh semangat.

  • Jangan menyembunyikan apa yang telah terjadi karena semuanya pasti akan terbongkar. Dalam cerita pendek ini menjelaskan bahwa Tara menuduh Abel yang meletakkan testpack bertanda positif di meja guru, padalah Tara sendiri yang melakukan hal itu.

Pengarang berjaya menyelesaikan konflik ini dengan cara yang bijak. Pengarang mengakhiri cerita pendek ini dengan hal yang sangat tidak terduga. Di segi bahasa cerpen ini menarik karena pengarang bijak menggunakan bahasa yang lancar dan mudah dimengerti bagi kalangan remaja.

Dan cerpen ini dapat menjadi contoh bagi remaja, mana hal yang baik dan hal yang buruk. Mana hal yang menumbuhkan iman dan hal yang dapat menumpulkan iman kita.













24 Oktober 2013

Tidak ada komentar:

Posting Komentar