Translate

Followers

Rabu, 04 Desember 2013

Pintu Waktu

Lacy, seorang gadis kecil yang mempunyai hobby unik. Karena hobby nya adalah suka menyelidiki sesuatu, ia bercita-cita menjadi seorang detektif. Sore hari, di rumah barunya, Lacy sedang duduk-duduk di bangku untuk menunggu ibunya yang pergi ke toko kain sambil menonton telivisi. Stelah ia bosan meonton televisi, ia pergi melihat-lihat kamar lain yang ada di rumah barunya yang belum pernah ia masuki.

Di salah satu kamar dekat dapur, Lacy melihat sebuah pintu kecil berwarna hitam di dalamnya. karena penasaran, Lacy mencoba memasuki pintu itu. Di dalam sangat gelap, ia menemukan tombol lampu dan menekannya. Tiba-tiba, cahaya yang sangat bersinar mengarah ke matanya, sehingga membuat Lacy tidak bisa melihat. "hanya cahaya!"sambil berjalan keluar membuka pintu hitam itu. Tetapi, saat ia sampai luar, ia bukan berada di kamar rumah barunya itu, melainakn sebuah taman pebuh dengan es krim. Lacy bingung dan heran. tiba-tiba ia melihat seseorang , ternya orang itu adalah ibunya sendiri yang sedang membawa es krim yang sangat banyak. "Kamu di sini ya Isabel.. ayo ikut ibu.. ibu ajak kamu makan malam di rumah,"kata ibu itu dengan ramah. "Wah seru! Ini pasti berkat pintu ajaib itu! Pintu itu pasti pintu waktu! Namaku sudah berganti menjadi Isabel! tetapi kenapa ada ibu ya?' kata Lacy dalam hati.

Sesampainya di rumah, Lacy mulai memasukkan makanan ke dalam mulutnya. Baru Sebentar saja makan, ia sekarang sudah berada di pintu waktu. "Aku mau coba lagi!"katanya. Ia lalu menekan tombol lampu itu. Cahaya menyilaukan menutupi matanya seperti kejadia sebelumnya. Lalu Lacy berjalan keluar membuka pintu itu. Sekarang ia berada di dalam laut, ia mengenakan baju baju seperti putri duyung. Tak lama kemudian, seekor ikan berwarna putih menghampirinya."Hai Lacy!"sapa ikan tersebut. "Ha..ha..iii"jawab Lacy gugup. Ialu ikan tersebut berenang menuju sebuah lubang, karena penasaran Lacy berenang mengikutinya. Hampir masuk ke lubang tersebut, Lacy sekarang sudah berada di pintu waktu itu.

"Aku mau coba lagi! Mungkin aku bisa berada di angkasa!"katanya dengan semangat. Ia melakukan hal yang sama. Tetapi setelah pintu dibuka, ia sekarang berada di kamar rumah barunya. "Mungkin bu sudah pulang dari toko kain."pikirnya. Ia kemabil menonton televisi. Tak lama kemuadian, ibunya datang sambil membawa beberapa meter kain berwarna-warni. Lalu Lacy menceritakan semua kejadian yang dialaminya di pintu waktu tersebut. "Mungkin itu hanyalah khayalanmu Lacy,"jawab ibu tidak percaya setelah Lacy selesai bercerita. Lacy kesal, ia mengajak ibu memasuki kamar tersebut. Tapi anehnya, tidak ada pintu hitam di dalam kamar tersebut. Lacy hanya terdiam dan heran.

The end :)

Selimut Ajaib !

"Waaah.. bagus sekali!!"kata Vera terkagum-kagum memandangi selimut berwarna merah yang dipajang di sebuah toko. "Aku mau beli yang ini ya, Ma!" ia melanjutkan kata-katanya. Mamanya memperbolehkan. 

Saat perjalanan pulang ia terus menikmati pemandangan jalan di sekitarnya sambil bernyanyi karena terlalu senangnya dia mendapatkan selimut pilihannya sendiri. Vera selalu merawat selimut itu dengan sangat baik, ia tidak membiarkan sedikitpun kotoran yang mengenai selimut tersebut. Setiap malam ia selalu memakai selimut itu.

Malam itu Vera tertidur dengan sangat pulas. "Vera...,kamu bisa dengar aku?"tiba-tiba terdengar suara pelan. Vera terbangun dari tidurnya dan mencoba mencari asal suara itu. Ia kaget setelah tahu bahwa suara itu berasal dari selimut yang dipakainya. "Kamu bisa bicara?"tanya Vera sedikit takut. "Ya, hanya orang yang bisa merawatku dengan baik yang bisa berbicara denganku," kata selimut. "terima kasih ya karena kamu telah merawatku dengan baik. sebagai tanda terima kasihku, kamu bisa memohon permintaan apapun dan aku akan mengabulkannya, asal permintaanmu untuk hal positif." lanjut selimut. "Aku hanya ingin satu !! kitaa bisa menjadi sahabat selamanya!"jawab Vera dengan gugup. Akhirnya mereka menjadi sahabat yang sangat akrab. Walaupun mereka berbeda.

the end :)

Selasa, 03 Desember 2013

Coba Dulu !

Marta adalah seorang gadis kecil berumur 4 tahun. Ia memiliki saudara kembar perempuan bernama Faxa. Mereka punya kakak perempuan bernama Misa. Misa berusia 13 tahun, ia adalah anak yang egois dan sombong. Jika salah satu adiknya meminta tolong kepadanya, selalu saja ada alasan. Suatu kali Misa pernah berkata, "Aku sedang sibuk. Sebentar lagi, Kakak mau mau pergi bersama teman kakak naik mobil mahal da mewah!" 

Suatu hari faxa menerima surat yang bunyinya : Maukah kau mengikuti perlombaan menyanyi? Pada tanggal 20 Maret 2000 di aula sekolah pukul 09.00 pagi. kamu mendapat urutan kelima, jadi datanglah lebih awal. Salam hormat, kepala sekolah.

Di dalam surat juga, ada empat tiket masuk ke aula sekolah. cepat-cepat ia memberitahukan berita ini kepada ibu dan saudara kembarnya Marta. "Wah! selamat ya, Faxa! kamu menjadi pilihan kepala sekolah!"puji Marta senang. "Tiket masuknya ada empat Cukup untuk kita!" kata ibu. Misa yang sedang asyik membaca novel kesayangannya membentak "Wah, baguss... berikan sini tiketku sekarang!!" Sayangnya ibu sudah pergi untuk belanja, jadi tak ada yang bisa menegur sikap Misa. "Buat apa?"tanya Faxa gugup. "Yaa biar aku tidak jadi ikut menonton kamu menyanyi. Lebih baik pergi bersama temankku. mendengarkan suaramu yang serak itu bosan!"ejek Misa. marta yang tadinya senang akhirnya dia ikut kesal mendengar perkataan kakaknya. Misa langsung merebut sati tiket dari tangan Faxa. marta berusaha membela kakaknya,"ya tak apa-apa kakak tidak ikut. Yang terpenting, pasti Faxa mendapatkan juara 1!!" Misa tak peduli. Ia pergi dan melanjutkan membaca novelnya.

Tak terasa hari terus berjalan. Sekarang 20 Maret 2000. emua sudah siap duduk di mobil dengan pakaian rapi untuk datang ke acara Faxa, kecuali Misa. "Misa, ayo cepat! masuk ke mobil! Keburu terlambat!"teriak ibu. "Yahhhbu, aku ingin menyelesaikan novelku dulu. Sehabis itu aku harus belajar kelompok bersama Gea. Bagaimana?"jawab Misa pura-pura sibuk. "oke, kalau begitu, kamu tidak sah ikut." Ibu segera menyetir mobil.

Tak lama, sampailah mereka di sekolah. Marta dan ibu segera mencari tempak duduk di depan, sedangkan Faxa langsung ke belakang panggung. faxa berdoa dalam hati. Ia akan menyanyikan lagi "Untuk Mama". Beberapa menit kemudian Faxa dipanggil. Ia segera naik ke atas panggung dan mulailah bernyanyi.

 Apa yang ku berikan untuk mama
Untuk mama tersayang
Tak ku miliki sesuatu berharga
Untuk mama tercinta

Hanya ini ku nyanyikan
Senandung dari hatiku untuk mama
Hanya sebuah lagu sederhana
Lagu cintaku untuk mama

Walaupun tak dapat selalu kuungkapkan
Kata cintaku untuk mama
Namun hanyalah hatiku berkata
Sungguh ku sayang padamu mama ho ho ho

Hanya ini ku nyanyikan
Senandung dari hatiku untuk mama
Hanya sebuah lagu sederhana
Lagu cintaku untuk mama…

 Suaranya merdu dan indah. Penonton memusatkan matanya pada Faxa. Ibu dan Marta terheran-heran. Setelah lagu selesai Faxa memberi hormat dan kembali ke belakang panggung, ibu dan Marta menyusul ke sana. 

Tibalah acara pengumuman pemenang. Setelah juara ketida dan kedua disebutkan, dengan berebar-debar hati, para penonton menunggu siapakah yang mendapatkan juara 1. "JUARA SATU... dari loma menyanyi adalah... FAXA !!!!" Faxa maju ke depan. Selain piala, ia juga menerima uang sebesar 300 ribu rupiah. ia sangat senang sekali.

Sesampainya di rumah. Misa usi bertanya, "Juara berapa kamu?" "Aku?Juara 1 !! dapat piala dan uang 300 ribu! Karena Ibu dan Marta sudah mau menemaniku, uangnya habis dan kubagi dengan Marta dan ibu,"jawab Faxa bangga. "Hihh.. !)) ribu? seharusnya aku mendapatkannya juga..." "Makanya, kenapa tadi kakak tidak ikut? Coba dulu kak! Jangan egois." marta menasihati kakaknya yang sangat egois dan sombong itu.

The end :)

Minggu, 01 Desember 2013

Dunia Coklat

Puella adalah seorang anak perempuan berumur 14 tahun yang cantik, pintar, dan suka berkhayal. Ia tinggal di rumah yang besar dan mewah bersama kedua orang taunya. Kamarnya sangat indah dipenuhi boneka hello kitty berwarna pink. Tempat pehiasannya beli di Paris, tasnya beli di Malaysia, dan gelangnya dari Singapura. Hampir semua barang yang ada di kamarnya berasal dari luar negeri.

Sore hari, Puella sedang duduk di tempat tidur sambil memegang sebuah pensil dan buku diary. Tidak seperti teman-teman yang lain, diary-nya digunakan untuk menulis pengalaman sehari-hari, tetapi Puella menulis cerita khayalan.

Ia mulai melamun sejenak... berkhayal ia sedang berada di... wushh...!!! Seolah-olah ia sudah berada di taman dekat rumahnya. "wah, mengapa aku bisa berdiri di sini?"kata Puella bingung. Ternyata, ini bukan mimpi. Ia melihat ada sebuah pintu kecil di pohon besar. "Ada apa di dalam pintu itu?"ia bertanya-tanya. Ia berjalan mendekati pintu berwarna kuning itu dan membukanya. "Mustahil sekali ada sebuah pintu di pohon,"katanya heran. Lalu keluarlah cahaya yang menyilaukan. Tanpa diguna ia tertarik oleh sinar itu.

Ia terjatuh di atas rerumputan. Dari ekjauhan, ia melihat sebuah kotak emas yang sangat besar. Di mana aku ini? Mengapa aku masuk ke sebuah pintu itu? Pati ini bukan kenyataan..., pikirnya. Ia ingin keluar dari sini, tetapi ia tidak menemukan pintu itu. Ia memutuskan untuk berjalan saja menuju kotak besar itu. Samar-samar ia melihat sesuatu yang bergerak di depan kotak. Seekor kelinci berbaju putih memasuki kotak itu. Lama-lama ia semakin mendekali kotak itu. Si kelinci berkata "Oh, aku kira kamu patung." "Namaku Puella. Kamu bisa bantu aku?" "Ini bukan mimpi. Ini sungguhan. Aku Keli. Aku akan bantu kamu,"kata kelinci itu. "Kamu tahu di mana letak pintu merah?"tanya Puella berharap. "Tentu aku tahu, tetapi untuk menuju ke sana perjalanannya jauh sekali,"jelas Keli. "Di mana? Maukah kamu menemaniku ke sana?"pinta Puella. "Tentu mau, tetapi kita harus masuk ek kotak ini dahulu, Masuk ke dunia....."kata Keli 

Di dalam kotak, tampak rumah-rumah kelinci berwarna-warni berderet rapi di sebelah kanan dan kiri jalan. Mereka terus berjalan, sampailah mereka melihat pemandangan berupa coklat lezat yang berada di mana-mana. Ada meja kecil, di samping rumah. Di semak-semak, terselib sebatang coklat. Bahkan, di ranting-ranting pohon pun bergantungan coklat. Kelinci-kelinci bermain sambil menimati coklat. "Coklat! Waw! Pati enak!!"teriak Puella. Ia mengambil sebatang coklat dan mulai menjilatnya. "Dulu sekali... sebenarnya kami hidup di taman bunga. Di dunia yang normal, sama seperti kamu. Lalu, oleh ratu jahat, kami semua dikurung di balik pohon ini. Setelah ratu jahat meninggal, ratu kelinci sangat senang dan memberi kami hadiah berupa Pintu Merah. Pintu ini membuat kami bisa bebas pergi keluar pohon. Tepat hari ulang tahun Negara Kelinci, Ratu kelinci memberikan hadiah berupa coklat yang tak akan pernah habis selama-lamanya. Kami bahagia hidup di sini. Sayangnnya, ratu sudah meninggal karena sakit,"kata Keli. Sambil mengangguk-angguk, Puella menghabiskan coklat. 

Keli mengajak Puella bermain bersama tenam-temannya sambil menikmati coklat. "Puella, ada satu coklat yang belum kamu coba, yaitu Monster Coklat!"ujar Keli. "Apa itu?" "Iya. Itu coklat terbesar yag ada di sini. Rasanya sungguh nikmat. Bentuknya seperti satu bukit coklat yang sangat nikmat. Dari puncaknya kita bisa melihat seluruh Negara Kelinci,"sambung Keli. "Wah! Aku ingin menikamtinya.. Di mana tempatnya?"tanya Puella sambil membayangkannya. "Jalan ke sana sangat sulit. Di antara kami, para kelci, tidak ada satupun yang pernah mampu menikmatinya,"jelas Keli. "Kamu harus jalan lurus...sapai tidak lagi ditemukan coklat berserakan. Carilah Pohon Besar Coklat. Di sebelahnya, terdapat batu besar. Tekanlah batu itu sampai hilang. Lalu, akan terlihat sebuah lubang. Masuklah ke lubang itu. Di dalam lubang itu tersapat monster-monster yang sedang tidur. Jika kamu berisik, mereka akan bangun dan memakanmu. Kamu harus berhasil melewati raksasa itu sampai kamu menemukan pintu kecil berwarna emas. Di balik pintu itu, kamu akan melihat banyak coklat. Di situlah kamu akan menemukan Monster Coklat,"jelas Keli panjang lebar.

Akhirnya, Puella memutuskan pergi. Setelah batu ditekan dan lubang terbuka, Puella masuk dan berharap semoga dirinya tidak dimakan raksasa.

Bluk!! Ternyata di dalam lubang itu terdapat hutan yang gelap dan sunyi. Ia berjalan dengan hati-hati. Pemandangan sekarang berganti. Terlihat bukit-bukit beraneka warna. Setelah dekat, Puella baru sadar kalau itu bukan bukit, melainkan MOSTER!! Mereka sedang tidur. Tampangnya seram dan sungguh besar. Puella hanya seukuran kuman-kuman kukunya. Dengan berjalan mengendap-endap, Puella melewati para moster yang sedang tidur. Akhirnya, tampaklah pintu kecil berwarna emas, cepat-cepa ia masuk ke dalam. Puella berjalan dengan gembira karena ia lolos dari raksasa-raksasa itu. Bertemulah Puella dengan bukit berwarna coklat. Lalu ia menjilati MOnster Coklat itu. 

Setelah puas bermain dan kenyang,"Keli di mana letak pintu merah?aku ingin pulang ke rumah."tanya Puella sedih. Ajaib!! Tiba-tiba terlihat pintu merah di samping Puella. lalu ia membuka pintunya, Syut!!mendadak saja, Puella sudah berada di kamar tidurnya sambil menggenggam diary dan pensil. Aneh, tapi nyata. Di tangan kirinya terdapat foto bergambar dirinya dengan Keli di depan Moster Coklat. Puella langsung menuliskan khayalannya dan menempelkan foto istimewa itu di diary-nya.

the end :)