Translate

Followers

Minggu, 01 Desember 2013

Dunia Coklat

Puella adalah seorang anak perempuan berumur 14 tahun yang cantik, pintar, dan suka berkhayal. Ia tinggal di rumah yang besar dan mewah bersama kedua orang taunya. Kamarnya sangat indah dipenuhi boneka hello kitty berwarna pink. Tempat pehiasannya beli di Paris, tasnya beli di Malaysia, dan gelangnya dari Singapura. Hampir semua barang yang ada di kamarnya berasal dari luar negeri.

Sore hari, Puella sedang duduk di tempat tidur sambil memegang sebuah pensil dan buku diary. Tidak seperti teman-teman yang lain, diary-nya digunakan untuk menulis pengalaman sehari-hari, tetapi Puella menulis cerita khayalan.

Ia mulai melamun sejenak... berkhayal ia sedang berada di... wushh...!!! Seolah-olah ia sudah berada di taman dekat rumahnya. "wah, mengapa aku bisa berdiri di sini?"kata Puella bingung. Ternyata, ini bukan mimpi. Ia melihat ada sebuah pintu kecil di pohon besar. "Ada apa di dalam pintu itu?"ia bertanya-tanya. Ia berjalan mendekati pintu berwarna kuning itu dan membukanya. "Mustahil sekali ada sebuah pintu di pohon,"katanya heran. Lalu keluarlah cahaya yang menyilaukan. Tanpa diguna ia tertarik oleh sinar itu.

Ia terjatuh di atas rerumputan. Dari ekjauhan, ia melihat sebuah kotak emas yang sangat besar. Di mana aku ini? Mengapa aku masuk ke sebuah pintu itu? Pati ini bukan kenyataan..., pikirnya. Ia ingin keluar dari sini, tetapi ia tidak menemukan pintu itu. Ia memutuskan untuk berjalan saja menuju kotak besar itu. Samar-samar ia melihat sesuatu yang bergerak di depan kotak. Seekor kelinci berbaju putih memasuki kotak itu. Lama-lama ia semakin mendekali kotak itu. Si kelinci berkata "Oh, aku kira kamu patung." "Namaku Puella. Kamu bisa bantu aku?" "Ini bukan mimpi. Ini sungguhan. Aku Keli. Aku akan bantu kamu,"kata kelinci itu. "Kamu tahu di mana letak pintu merah?"tanya Puella berharap. "Tentu aku tahu, tetapi untuk menuju ke sana perjalanannya jauh sekali,"jelas Keli. "Di mana? Maukah kamu menemaniku ke sana?"pinta Puella. "Tentu mau, tetapi kita harus masuk ek kotak ini dahulu, Masuk ke dunia....."kata Keli 

Di dalam kotak, tampak rumah-rumah kelinci berwarna-warni berderet rapi di sebelah kanan dan kiri jalan. Mereka terus berjalan, sampailah mereka melihat pemandangan berupa coklat lezat yang berada di mana-mana. Ada meja kecil, di samping rumah. Di semak-semak, terselib sebatang coklat. Bahkan, di ranting-ranting pohon pun bergantungan coklat. Kelinci-kelinci bermain sambil menimati coklat. "Coklat! Waw! Pati enak!!"teriak Puella. Ia mengambil sebatang coklat dan mulai menjilatnya. "Dulu sekali... sebenarnya kami hidup di taman bunga. Di dunia yang normal, sama seperti kamu. Lalu, oleh ratu jahat, kami semua dikurung di balik pohon ini. Setelah ratu jahat meninggal, ratu kelinci sangat senang dan memberi kami hadiah berupa Pintu Merah. Pintu ini membuat kami bisa bebas pergi keluar pohon. Tepat hari ulang tahun Negara Kelinci, Ratu kelinci memberikan hadiah berupa coklat yang tak akan pernah habis selama-lamanya. Kami bahagia hidup di sini. Sayangnnya, ratu sudah meninggal karena sakit,"kata Keli. Sambil mengangguk-angguk, Puella menghabiskan coklat. 

Keli mengajak Puella bermain bersama tenam-temannya sambil menikmati coklat. "Puella, ada satu coklat yang belum kamu coba, yaitu Monster Coklat!"ujar Keli. "Apa itu?" "Iya. Itu coklat terbesar yag ada di sini. Rasanya sungguh nikmat. Bentuknya seperti satu bukit coklat yang sangat nikmat. Dari puncaknya kita bisa melihat seluruh Negara Kelinci,"sambung Keli. "Wah! Aku ingin menikamtinya.. Di mana tempatnya?"tanya Puella sambil membayangkannya. "Jalan ke sana sangat sulit. Di antara kami, para kelci, tidak ada satupun yang pernah mampu menikmatinya,"jelas Keli. "Kamu harus jalan lurus...sapai tidak lagi ditemukan coklat berserakan. Carilah Pohon Besar Coklat. Di sebelahnya, terdapat batu besar. Tekanlah batu itu sampai hilang. Lalu, akan terlihat sebuah lubang. Masuklah ke lubang itu. Di dalam lubang itu tersapat monster-monster yang sedang tidur. Jika kamu berisik, mereka akan bangun dan memakanmu. Kamu harus berhasil melewati raksasa itu sampai kamu menemukan pintu kecil berwarna emas. Di balik pintu itu, kamu akan melihat banyak coklat. Di situlah kamu akan menemukan Monster Coklat,"jelas Keli panjang lebar.

Akhirnya, Puella memutuskan pergi. Setelah batu ditekan dan lubang terbuka, Puella masuk dan berharap semoga dirinya tidak dimakan raksasa.

Bluk!! Ternyata di dalam lubang itu terdapat hutan yang gelap dan sunyi. Ia berjalan dengan hati-hati. Pemandangan sekarang berganti. Terlihat bukit-bukit beraneka warna. Setelah dekat, Puella baru sadar kalau itu bukan bukit, melainkan MOSTER!! Mereka sedang tidur. Tampangnya seram dan sungguh besar. Puella hanya seukuran kuman-kuman kukunya. Dengan berjalan mengendap-endap, Puella melewati para moster yang sedang tidur. Akhirnya, tampaklah pintu kecil berwarna emas, cepat-cepa ia masuk ke dalam. Puella berjalan dengan gembira karena ia lolos dari raksasa-raksasa itu. Bertemulah Puella dengan bukit berwarna coklat. Lalu ia menjilati MOnster Coklat itu. 

Setelah puas bermain dan kenyang,"Keli di mana letak pintu merah?aku ingin pulang ke rumah."tanya Puella sedih. Ajaib!! Tiba-tiba terlihat pintu merah di samping Puella. lalu ia membuka pintunya, Syut!!mendadak saja, Puella sudah berada di kamar tidurnya sambil menggenggam diary dan pensil. Aneh, tapi nyata. Di tangan kirinya terdapat foto bergambar dirinya dengan Keli di depan Moster Coklat. Puella langsung menuliskan khayalannya dan menempelkan foto istimewa itu di diary-nya.

the end :)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar